Sampit – DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur telah meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman. Hal ini dikarenakan telah terjadi insiden keracunan makanan yang menimpa 40 warga di Kecamatan Baamang.
Sihol Parningotan Lumban Gaol mengimbau masyarakat untuk lebih selektif dalam membeli makanan, terutama saat membeli makanan basah yang dapat dilihat dari tekstur dan bau makanan.
“Sulit melakukan pengawasan terhadap penjual musiman, terutama saat Bulan Ramadan tiba. Oleh karena itu, Diperlukan kehati-hatian dari penjual dan pembeli agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” ungkapnya, Sabtu (1/4/2023).
Sementara itu terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Umar Kaderi mengatakan bahwa hasil laboratorium sementara menunjukkan adanya bakteri ecoli di dalam wadai ipau, namun belum dapat dipastikan dari mana asal bakteri itu.
Menurut Umar, sebanyak 17 warga masih dalam perawatan di RSUD dr. Murjani, sementara satu korban meninggal dunia akibat keracunan wadai ipau. Pihak berwenang masih menunggu hasil lab dari BBPOM Palangkaraya untuk mengetahui lebih lanjut dari mana asal bakteri ecoli yang ditemukan di dalam makanan tersebut.
“Kami menunggu hasil lab dari BBPOM Palangkaraya, karena ini wewenang mereka. Hari ini BBPOM bertolak ke Sampit,” ujar Umar.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap makanan yang dibeli dan melaporkan jika menemukan tanda-tanda makanan yang kadaluarsa atau menggunakan bahan berbahaya kepada petugas yang berwenang. Dalam hal ini, peran serta dari penjual dan pembeli sangatlah penting dalam menghindari kejadian serupa di masa depan.(Fit).