PURUK CAHU – Sebanyak 86 desa dari 116 desa di Kabupaten Murung Raya (Mura) diklaim tidak pernah mendapat penyuluhan pertanian.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Mura, Pujo Sarwono mengakui perihal tersebut bahwa kurang lebih sebesar 25 persen desa belum mendapat pembinaan pertanian melalui program kerja penyuluh pertanian.
“Belum dikunjungi dan dilayani oleh penyuluh pertanian kita, hal ini disebabkan oleh banyak faktor salah satunya kondisi jarak antar desa yang cukup jauh serta kondisi transportasi yang sangat terbatas,” kata Pujo Sarwono di Puruk Cahu, Kamis (11/12).
Menurut dia, dalam meningkatkan hasil produksi pertanian di suatu wilayah sangat dipengaruhi dari kinerja petugas penyuluh pertanian untuk mengubah perilaku petani agar mereka mampu dan mempunyai kemampuan memecahkan masalah dalam meningkatkan hasil usaha dan tingkat produksinya.
Ditambahkan dia, nihilnya anggaran operasional bagi petugas penyuluh menjadi permasalahan yang dihadapi pihaknya saat ini.
“Memang untuk Penyuluh Pertanian kita saat ini banyak yang berstatus honorer, anggaran operasionalnya pun saat ini belum bisa kita anggarkan. Sehingga saat ini para penyuluh kita yang ada di desa hanya melaksanakan tugasnya di sekitar wilayah tempat tinggalnya saja atau lokasi desa yang mampu dijangkau dengan biaya yang tidak tinggi,” tuturnya lagi.
Kondisi pandemi covid-19 juga menjadi salah satu faktor penyebab terbatasnya kehadiran para penyuluh pertanian di lapangan, namun pihaknya tetap optimis untuk terus berupaya memaksimalkan peran para penyuluh ini untuk bisa memberikan kontribusi yang baik untuk memajukan sektor pertanian.
“Kita akan terus berupaya untuk bisa memberikan dukungan yang baik bagi meningkatnya kinerja penyuluh pertanian di lapangan untuk meningkatkan hasil usaha para petani di Murung Raya, dan kami sangat berharap dukungan dari seluruh pihak khususnya dari pihak legislatif,bagi terealisasinya program peningkatan produksi pertanian saat ini,” pungkasnya. (Mur)