DPRD Kotim Berikan Tanggapan Catatan BPBD Terhadap Karhutla 2024

Kam, 15 Agustus 2024

Sampit – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, H. Rudianur memberikan tanggapan terkait laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang mencatat 29 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sepanjang tahun 2024.

Rudianur menilai angka tersebut menunjukkan perlunya langkah-langkah preventif dan penanganan yang lebih efektif dalam menghadapi masalah karhutla di wilayah Kotawaringin Timur.

Politisi Golkar ini menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya frekuensi karhutla yang tercatat oleh BPBD. Ia menekankan bahwa kebakaran lahan tidak hanya mengancam lingkungan dan kesehatan masyarakat tetapi juga berdampak pada ekonomi lokal dan kualitas udara.

“DPRD mendukung langkah-langkah konkret untuk mengatasi karhutla, termasuk peningkatan koordinasi antara berbagai pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat. Kami akan mendorong penguatan kebijakan dan anggaran untuk mitigasi dan penanggulangan bencana ini,” ujar Rudianur.

Selain itu, ia juga mendesak agar pemerintah daerah dan BPBD lebih gencar melakukan sosialisasi tentang bahaya karhutla dan pentingnya pencegahan kepada masyarakat.

“Pencegahan yang efektif memerlukan partisipasi aktif dari semua lapisan masyarakat. Edukasi dan kesadaran akan peran masing-masing sangat penting,” tambahnya.

DPRD juga akan memantau implementasi dari berbagai program yang dirancang untuk mengurangi risiko karhutla dan memastikan bahwa anggaran yang disediakan digunakan secara efisien untuk tujuan tersebut.

Dengan adanya perhatian serius dari DPRD, diharapkan upaya penanggulangan karhutla dapat berjalan lebih baik dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan.

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mencatat ada 29 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari Januari hingga pertengahan Agustus 2024.

“Akumulasi karhutla dari Januari sampai dengan kemarin ada 29 kejadian, tapi karhutla sebenarnya baru ada sejak Juli, karena sebelumnya Kotim masih diliputi musim hujan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam melalui Sekretaris BPBD Arief di Sampit, Rabu.

Ia melanjutkan, dari 29 kejadian tersebut ada 26 yang berhasil ditangani oleh petugas sedangkan sisanya berada di luar jangkauan atau sudah lebih dulu dipadamkan oleh masyarakat setempat.

Total luas karhutla yang berhasil ditangani petugas kurang lebih 27,17 hektare yang tersebar di enam kecamatan, yakni Kecamatan Cempaga 15,8 hektare, Teluk Sampit 3,5 hektare, Mentawa Baru Ketapang 3,16 hektare. Kemudian, Kecamatan Baamang 2,46 hektare, Seranau 2 hektare dan Mentaya Hilir Selatan 0,25 hektare.(Fit).

Foto – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, H. Rudianur.(Fit).

iklan

Baca Juga

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *