Sampit- Anggota DPRD Kotawaringin Timur, Riskon Fabiansyah, mendorong pemerintah daerah untuk segera mengimplementasikan strategi efektif dalam mengurangi angka putus sekolah di Kotim. Meskipun angka putus sekolah dii Kabupaten ini masih tergolong rendah, namun ia tetap menekankan bahwa hal tersebut harus tetap mendapat perhatian serius.
Menurut Ruiskon, pendidikan adalah kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
“Pendidikan memegang peranan krusial dalam mempersiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya pada Sabtu, 24 Agustus 2024.
Riskon menegaskan perlunya pendekatan menyeluruh untuk menurunkan angka putus sekolah, yang mencakup peningkatan akses dan infrastruktur pendidikan serta penanganan isu ekonomi keluarga.
“Kita harus menilai berbagai faktor yang menyebabkan anak-anak putus sekolah, seperti kondisi ekonomi keluarga, keterbatasan akses pendidikan, dan faktor lingkungan sosial,” jelasnya.
Ia menyoroti perlunya pembangunan sekolah di daerah terpencil serta perbaikan infrastruktur jalan untuk mempermudah akses ke pendidikan. Di banyak bagian Kalimantan Tengah, akses ke sekolah masih sangat terbatas, terutama di daerah pedalaman.
Dalam aspek ekonomi keluarga, Ia juga mendorong pemerintah untuk menyediakan program beasiswa dan bantuan keuangan melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS), serta inisiatif sosial lainnya yang dapat mendukung keluarga berpenghasilan rendah.
“Bantuan keuangan sangat penting untuk meringankan beban biaya pendidikan dan memotivasi siswa agar tetap melanjutkan pendidikan mereka,” imbuhnya.
Ia menekankan perlunya kampanye pendidikan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan. Keterlibatan tokoh masyarakat dan pemimpin lokal dinilai sangat penting dalam upaya advokasi pendidikan.
“Peran aktif tokoh masyarakat dan pemimpin lokal sangat berpengaruh dalam mempromosikan pentingnya pendidikan,” Demikian Riskon.(Fit).
Foto – Anggota DPRD Kotim, Riskon Fabianyah.(Fit).