Sampit, – Perkembangan era digital telah membuka akses luas terhadap informasi dan komunikasi. Internet dan media sosial kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja, memberikan banyak peluang untuk belajar, berkreasi, dan berinteraksi. Namun, di balik berbagai manfaatnya, dunia digital juga membawa risiko yang tidak boleh diabaikan.
Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi I DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Memey Wulandari. Ia menilai era digital tidak hanya mengubah cara hidup, tetapi juga memengaruhi pola perilaku remaja secara signifikan.
“Kemudahan akses internet memberikan ruang bagi remaja untuk mengeksplorasi banyak hal, namun di sisi lain, hal ini juga membuka peluang bagi munculnya masalah baru dalam pergaulan dan perilaku remaja. Kita sebagai orang tua harus memahami ini,” ujarnya pada Sabtu, 5 Oktober 2024.
Menurut legislator dari PKB tersebut, ketergantungan remaja pada dunia maya menjadi salah satu tantangan utama. Kecanduan internet sering kali membuat mereka melupakan tanggung jawab utama seperti belajar, bersosialisasi secara langsung, hingga menjaga kesehatan mental.
“Budaya FOMO (Fear of Missing Out) memengaruhi remaja untuk terus mengikuti tren tanpa mempertimbangkan dampaknya. Ini mendorong mereka melakukan tindakan impulsif, termasuk membagikan informasi pribadi secara tidak bijak. Peran orang tua sangat penting untuk membimbing mereka agar tidak terjebak dalam sisi negatif dunia digital,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa dampak negatif dari kenakalan remaja di era digital bukan hanya merugikan mereka secara individu, tetapi juga berdampak pada lingkungan sekitar. Karena itu, orang tua harus mengambil langkah aktif untuk menciptakan komunikasi yang sehat dengan anak-anak mereka.
“Orang tua perlu menjalin dialog terbuka dengan remaja, sehingga mereka merasa didengar dan dipahami. Selain itu, lakukan pengawasan secara bijak terhadap aktivitas mereka di dunia maya tanpa melanggar privasi, agar remaja tetap merasa nyaman,” pungkasnya.(Fit).
Foto – Anggota Komisi I DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Memey Wulandari.(Fit).