Sampit – Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) H.Rudianur mengatakan masih adanya desa kategori tertinggal di daerah setempat. Menurutnya salah-satu indikator yang menyebabkan masih adanya desa tertinggal tidak lain adalah belum tersalurkannya listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
“Salah-satu indikatornya memang listrik PLN ini, untuk diketahui sampai sejauh ini kita bisa lihat masih banyak desa-desa kita khususnya daerah pedalaman Kotim ini yang belum menikmati listrik dari negara, hal ini harus benar-benar menjadi perhatian kita bersama,” katanya di Sampit, Kamis (14/07/2022).
Bahkan legislator Partai Golkar ini menegaskan, sejauh ini hampir ada 15 persen desa di Kotim tersebut yang dinyatakan sebagai desa tertinggal. Penilaian itu juga salah-satunya dilihat dari listrik yang bersumber dari perusahaan negara sebagai bentuk mensejahterakan masyarakat.
“Tidak adanya listrik membuat jaringan internet pun tidak ada. Di zaman yang sudah modern dan serba digital saat ini, untuk mendapatkan informasi saja masih ada desa yang kesulitan, termasuk bidang kesehatan dan pendidikan yang paling diperlukan oleh masyarakat,” timpalnya.
Pria yang sudah menjabat dua periode sebagai anggota dewan Kotim itu juga mengatakan, listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting dalam aktivitas sehari-hari di masyarakat. Hal itu menurutnya tidak dapat dikecualikan lantaran tingkat kemajuan saat ini disuport oleh listrik itu sendiri.
“Kenapa demikian, karena hampir semua kegiatan memanfaatkan energi listrik. Bahkan sudah ada beberapa inovasi teknologi yang memanfaatkan energi surya sebagai untuk mendapatkan tenaga listrik itu terjadi di desa-desa pedalaman Kotim sampai saat ini,” kata dia.(fit)