SAMPIT – Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Riskon Fabiansyah menyebutkan, dalam rangka melestarikan budaya di daerah setempat tidak cukup hanya dilakukan dengan cara, mempelajari budaya daerah,mengenali budaya daerah masing-masing, mengadakan pentas seni daerah, atau dengan mengadakan lomba budaya daerah setempat.
Menurutnya dalam hal ini pemerintah daerah melalui dinas teknisnya yakni Dinas Pariwisata harus benar-benar mampu menyeleksi budaya asing supaya tidak menggeser budaya daerah. Disisi lain juga harus memberikan dukungan untuk pengembangan budaya daerah itu sendiri dimulai dari generasi milenial sejak dini.
“Harus dimulai kepada anak-anak dan masyarakat awam, artinya perlu mengajarkan mereka tentang budaya daerah, dan itu harus terus dilanjutkan kepada generasi-generasi selanjutnya supaya tidak putus,”ungkapnya Rabu (01/04/2023).
Disisi lain legislator Partai Golkar ini juga mengingatkan instansi terkait harus bersinergi dengan lembaga dan lainnya untuk memberikan penerapan contoh dari sikap atau perilaku yang mencerminkan pelestarian Budaya Daerah itu sendiri dimulai dari instansi itu sendiri hingga menyasar ke warga masyarakat.
“Contoh sikap yang harus menjadi contoh misalnya menggunakan pakaian adat saat acara-acara tertentu. Mengadakan dan ikut serta dalam kegiatan pentas seni di daerah sekitar. Mempelajari tarian atau alat musik dari berbagai daerah. Dan mempelajari dan memakai bahasa daerah di lingkungan keluarga, ini harus di berdayakan dan dilestarikan,” timpalnya.
Dengan demikian menurutnya, maka budaya itu akan menjadi suatu tradisi yang mana nantinya senantiasa selalu terbangun di dalam setiap individu yang ada yakni setiap masyarakat yang ingin mengenal tradisi atau adat istiadat berbagai budaya suku yang ada di daerah ini.
“Sehingga dengan demikian maka akan lebih terarah budaya kita ini, baik dari segi cara menghormati adat istiadat dari daerah lain meski berbeda-beda. Tidak akan menghina atau menjelek-jelekkan dan menghina suku dan ras bangsa lain. Dan juga masih kita akan semakin giat belajar mengenal dan mengonsumsi makanan khas dari daerah kita sendiri,” tandasnya.
Bahkan dia juga mendorong agar dinas terkait membangun suatu program yang dapat memperbaiki dan memperkuat budaya di daerah dengan cara membuat kegiatan pertunjukkan seni tari dalam acara daerah, seni bela diri, dan seni lainnya termasuk mengembangkan dan memperluas informasi tentang kebudayaan daerah.
“Dengan demikian maka apa yang menjadi tolak ukur dalam melestarikan budaya kita di daerah akan ada acuannya tersendiri, sehingga generasi kedepannya bisa dengan mudah beradaptasi dengan apa yang sudah di bangun saat ini,” tutupnya.
(Fit)