Legislator Kotim Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada dengan Teror Buaya di Wilayah Selatan

Sel, 22 Oktober 2024

Sampit,- Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) dari Fraksi PAN, Eddy Mashamy, mengimbau warga di daerah pemilihan (dapil) 3 untuk selalu waspada, terutama saat beraktivitas di sekitar sungai. Peringatan ini muncul setelah seekor buaya kembali terlihat meneror warga Desa Parebok, Kecamatan Teluk Sampit, pada Senin malam, 21 Oktober 2024.

Kemunculan reptil besar tersebut mencemaskan masyarakat setempat. Meski buaya tersebut akhirnya berhasil ditangkap, kondisinya hingga kini belum diketahui secara pasti.

“Kami mengingatkan warga di daerah selatan untuk ekstra hati-hati, terutama saat beraktivitas di area sungai. Kasus serangan buaya sudah sering terjadi, dan tidak sedikit warga yang menjadi korban,” ujar Eddy pada Selasa, 22 Oktober 2024.

Eddy juga mendesak pemerintah daerah, khususnya melalui Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), untuk segera mengambil langkah-langkah preventif agar konflik antara manusia dan buaya tidak terus berulang.

“Pihak terkait perlu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana menghadapi dan menghindari konflik dengan buaya. Selain itu, perlu ada solusi agar habitat buaya tetap terkendali dan tidak menjadi ancaman bagi warga,” tambahnya.

Selain itu, Eddy mendorong masyarakat untuk berperan aktif membantu BKSDA dalam mengatasi persoalan buaya yang semakin sering mengganggu aktivitas harian warga di wilayah tersebut.

“BKSDA tidak bisa bekerja sendirian. Kami harap masyarakat juga ikut berkontribusi dalam mencari solusi atas masalah ini,” tutupnya.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Parebok berinisial AI mengungkapkan bahwa buaya yang ditangkap tersebut diduga terkait dengan insiden tragis yang menewaskan seorang warga.

“Korban ditemukan meninggal dunia, dan penangkapan buaya ini terjadi tak lama setelah penemuan korban,” jelas AI.

Menurut AI, kejadian bermula saat korban, seorang pria, pulang kerja setelah menghanyutkan kelapa dari kebunnya. Saat hendak mandi di lanting rumahnya sekitar pukul 21.00, korban diserang buaya tersebut.

“Setelah selesai menghanyutkan kelapa, korban turun mandi di lanting, dan saat itulah serangan buaya terjadi,” pungkasnya.(Fit).

 

iklan

Baca Juga

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *