Sampit – Anggota DPRD Kotim, Hj Rusmawati, Mendorong Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk mengambil tindakan serius dalam penanganan kasus stunting dan gizi buruk yang masih tinggi, terutama di wilayah selatan seperti Kecamatan Teluk Sampit dan Mentaya Hilir Selatan.
Menurutnya Saat ini, masih terdapat ratusan balita yang mengalami kondisi gizi buruk dan stunting di daerah tersebut.
“Kami sangat prihatin terhadap jumlah balita yang masih mengalami gizi buruk dan stunting di wilayah selatan Kabupaten Kotim. kami meminta pemerintah daerah, khususnya Dinas Kesehatan, untuk mengambil tindakan yang lebih serius dalam menangani kasus gizi buruk dan stunting di wilayah tersebut,” ujarnya Jum’at (9/6/2023).
Rusmawati menjelaskan, kasus gizi buruk dan stunting bukanlah masalah baru di daerah ini. Masalah tersebut telah ada sejak lama. Untuk mengurangi jumlah kasus gizi buruk dan stunting di Kotim, pemerintah daerah diwajibkan untuk memberikan prioritas dan menangani kasus ini dengan serius.
“Dalam penanganan kasus gizi buruk dan stunting ini, kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor terkait dianggap sangat penting. Upaya tersebut harus dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai hasil yang lebih baik,” tuturnya.
Selain itu, ia juga menekankan perlunya peningkatan pendidikan dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya gizi yang seimbang dan pola makan yang baik. Edukasi mengenai pencegahan gizi buruk dan stunting juga perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat memahami pentingnya peran gizi dalam pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
Diharapkan dengan adanya penanganan yang lebih serius dan kolaborasi yang baik antara semua pihak terkait, jumlah balita yang mengalami gizi buruk dan stunting dapat diminimalkan, sehingga tercipta generasi yang sehat dan berkualitas di masa depan.(Fit).