Optimalisasi Serapan APBD 2022 di Akhir Tahun

Rab, 14 September 2022

Foto – Anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Riskon Fabiansyah.(Fit).

Sampit – Anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Riskon Fabiansyah mendorong pemerintah daerah setempat untuk mengoptimalkan waktu yang tersisa dalam melaksanakan program yang dituangkan dalam APBD 2022 agar bisa mencapai target.

Hal itu disampaikannya menanggapi penyampaian pidato Bupati Kotawaringin Timur dalam rapat paripurna terkait Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD 2022. Fraksi Golkar mendorong pihak eksekutif bekerja lebih keras lagi dalam mengejar pendapatan, serapan anggaran serta realisasi program fisik pembangunan.

“Angka capaian kerja saat ini baru mencapai angka 59,13 persen dan pendapatan baru mencapai 53,98 persen. Mengingat ini telah masuk bulan ke-9 tahun anggaran. Artinya hanya menyisakan tiga bulan lagi untuk implementasi APBD 2022, Pemda harus lebih keras lagi dalam mengejar waktu yang tersisa,” kata juru bicara Fraksi Golkar, Riskon Fabiansyah di Sampit, Rabu (14/9).

Menurut Riskon, asumsi dengan terjadinya pelonggaran kegiatan masyarakat pasca wabah COVID-19 tentu harus dimanfaatkan untuk pemulihan program ekonomi daerah. Harapannya agar dapat meningkatkan pertumbuhan dan stabilitas ekonomi di daerah.

Dalam perencanaan program pada APBDP tahun ini, Fraksi Golkar mendorong pemerintah daerah untuk fokus pada program prioritas daerah, terutama infrastruktur, penanggulangan dampak banjir serta program pemberdayaan dan antisipasi Inflasi pasca kenaikan harga BBM.

Program tersebut bisa dituntaskan untuk waktu tiga bulan yang tersisa dalam tahun 2022. Waktu tersisa harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Dalam pelaksanaan pembangunan pemerintah daerah harus benar-benar melakukan pengawasan proses penyelenggaraan program, baik program yang bersifat fisik maupun nonfisik.

Ukuran program tidak hanya dilihat dari serapan dan realisasi anggaran serta pertanggungjawaban administratif saja. Ukurannya juga secara kualitas dan substansi proses pembangunan harus berhasil guna dan bermanfaat guna bagi masyarakat,”Demikian Riskon.(Fit).

iklan

Baca Juga

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *