Sampit – Perusahaan Besar Swasta (PBS) terutama yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit diminta untuk turut andil dalam menyejahterakan kehidupan para petani padi di Kabupaten Kotawaringin Timur setidaknya dengan membeli beras lokal untuk para karyawan.
“Karyawan perkebunan kelapa sawit di Kotawaringin Timur ini jumlahnya puluhan ribu orang, sudah barang tentu mereka pasti perlu beras untuk konsumsi, kalau peduli ingin membantu petani lokal kita, tinggal diarahkan supaya mereka membela beras lokal,” kata Anggota Komisi II DPRD Kotim, Hj. Darmawati, Senin (6/3/2023).
Menurutnya, jika hal ini berjalan maka dampaknya akan sangat baik untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat terutama petani lokal yang saat ini masih terbilang kesulitan memasarkan produk beras lokal mereka.
Produksi beras Kotawaringin Timur terus meningkat sehingga sudah seharusnya pemerintah memikirkan membantu pemasarannya, hal ini bisa dilihat dari data Dinas Pertanian, angka sementara tahun 2020 produksi beras daerah ini mencapai 48.548 ton, sedangkan kebutuhan beras masyarakat sebesar 41.424 ton sehingga surplus 7.124 ton.
Sementara kata dia target produksi pada 2021 sebesar 82.136 ton gabah kering giling, artinya surplus bahkan berlebihan sehingga dengan hal itu sudah seharusnya antara pihak PBS turut andil dalam membeli produk beras lokal, jangan justru mengandalkan dari luar.
Ia menambahkan, sangat disayangkan jika pemerintah hanya mendorong peningkatan produksi namun tidak membantu pemasarannya.
Hingga saat ini masih banyak petani yang mengeluhkan pemasaran yang belum optimal. Sebagian dari mereka akhirnya menjual kepada tengkulak dari luar daerah meski risikonya adalah harga yang terbilang rendah.
“Soal teknisnya, pemerintah kabupaten bisa bekerjasama dengan perusahaan perkebunan. Selanjutnya pihak perkebunan membeli beras dari petani lokal kemudian disalurkan kepada karyawan, bisa pula melalui koperasi di perusahaan,” Demikian Darmawati.(Fit).