Muara Teweh – Bupati Barito Utara (Barut) H Nadalsyah mengatakan dengan terselenggaranya kegiatan Forum Group Diskusi (FGD) ini diharapkan mampu memberikan pemikiran-pemikiran terkait keberlangsungan keanekaragaman hayati yang ada di Kabupaten Barito Utara ini.
Hal tersebut dikatakan Bupati Nadalsyah dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Wakil Bupati Sugianto Panala Putra pada acara pembukaan Forum Group Diskusi penyusunan dokumen rencana induk pengelolaan keanekaragaman hayati di Kabupaten Barito Utara, di Muara Teweh, Kamis (20/7/2023).
“Saya juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada tim pusat jasa kebijakan strategis Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mana di tengah kesibukannya telah berkenan hadir dari Jakarta untuk memberikan materi sekaligus arahannya terkait penyusunan dokumen rencana induk pengelolaan keanekaragaman hayati di Kabupaten Barito Utara,” kata Wabup Sugianto Panala Putra.
Wabup juga mengapresiasi DLH Barito Utara sehingga terselenggaranya kegiatan FGD ini dengan baik dan lancar. “Sehingga FGD ini nantinya diharapkan mampu memberikan pemikiran terkait keberlangsungan keanekaragaman hayati yang ada di di daerah ini,” ucap Wabup membacakan sambutan bupati.
Pada kesempatan itu juga Wabup Sugiantp Panala Putra menyampaikan pembangunan Kabupaten Barito Utara harus mengedepankan keberlanjutan lingkungan dan menjaga kelestarian keanekaragaman hayati, sehingga perlu disusun suatu perencanaan yang terpadu atau komprehensif, efektif dan dan partisipatif.
“Saya berharap melalui Forum Group Diskusi ini nantinya menghasilkan pemikiran ataupun solusi yang nyata guna perumusan kebijakan dalam menjaga keberlangsungan keanekaragaman hayati yang ada di Kabupaten Barito Utara,” kata dia.
Wabup juga menekankan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Barito Utara agar mampu menjembatani pihak perusahaan, swasta yang melakukan riset guna penanganan analisis dampak lingkungan,
“Sehingga apabila sudah dapat di identifikasi hal-hal yang dapat merusak serta mengancam keberlangsungan keanekaragaman hayati maka hal itu dapat dirumuskan dalam menentukan kebijakan dokumen rencana induk pengelolaan serta merancang sanksi terhadap perusak ekosistem lingkungan dan keanekaragaman hayati,” ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ir Inriaty Karawaheni mengatakan bahwa Penyusunan Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Kabupaten Barito Utara adalah pekerjaan sekolah tipe 2 yang merupakan kerjasama DLH Barito Utara dengan pusat Jasa Kebijakan Strategi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dilaksanakan pekerjaannya nanti selama 4 bulan.
Kegiatan FGD tersebut dihadiri oleh Kepala Pusat Kebijakan Strategis KLHK M Ahdiyar Syahrony beserta tim RIP untuk Barito Utara yang dipimpin Mokhamad Asyief Khasan Budiman, selaku ketua tim RIP Barito Utara, Kepala Balai BKSDA Kalteng, Kepala KPHP Barito Tengah dan Barito Hulu, kepala perangkat daerah, camat se Barito Utara dan undangan lainn.(al)