Muara Teweh – Ketua PGRI Kabupaten Barito Utara, Mahlan memohon perhatian kepada Pemerintah Kabupaten Barito Utara terhadap nasib dan masa depan guru honorer di sekolah swasta dan tenaga kependidikan di daerah setempat.
“Tolong jangan ditinggal. PGRI terus berkomitmen dalam memperjuangkan nasib para guru dan tenaga kependidikan honorer di bawah Dinas Pendidikan dan Kemenag Barito Utara,” kata Maslan, pada HUT PGRI ke 78 dan HGN tahun 2023, di arena Tiara Batara, Selasa (28/11/2023).
Dikatakannya, dimasa mendatang, kesempatan menjadi guru ASN melalui penerimaan formasi CPNS sebaiknya diadakan kembali agar profesi guru menjadi profesi yang diidam-idamkan oleh anak muda terdidik yang memiliki prestasi terbaik di bidang akademik, berkepribadian baik, dan menjadi teladan.
Selain itu kata Maslan, PGRI Barito Utara memohon kepada Pemerintah agar tetap memberikan Tunjangan Profesi Guru (TPG), Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dan memberikan kesempatan yang luas bagi guru untuk mengikuti sertifikasi guru dalam jabatan yang berkeadilan sesuai dengan amanat UU Guru dan Dosen.
“PGRI Barito Utara berharap agar guru memiliki Undang-Undang Perlindungan Guru untuk memastikan kepastian dan rasa aman guru dan peserta didik dalam interaksi belajar mengajar di sekolah,” ucap Maslan.
Sekali lagi Ketua PGRI Barito Utara Maslan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Pusat yang mendengarkan secara sungguh-sungguh masukan PGRI terkait pentingnya peningkatan kesejahteraan guru, revisi UU ASN, dan evaluasi mengenai sistem zonasi dalam PPDB.
Apresiasi juga disampaikan PGRI Barito Utara pada pemerintah daerah yang terus berkomitmen memberikan perhatian terhadap peningkatan kesejahteraan guru honorer, pengajuan formasi guru PPPK, dan memberikan kesempatan setara pada semua guru untuk terus meningkatkan kompetensi diri dan pengembangan profesi.
“PGRI menyampaikan terima kasih kepada seluruh guru, pendidik, tenaga pendidikan, khususnya para guru honorer yang setia mengabdi mengisi kekosongan guru dan mengajar sepenuh hati di sekolah. tanpa dedikasi dan pengabdian mereka, proses pembelajaran di sekolah akan terhenti karena ketiadaan guru,” kata Maslan.
Lebih lanjut Maslan mengatakan masih banyak pekerjaan rumah terkait tata kelola guru yang akan terus diperjuangkan PGRI. Kami mohon para rekan sejawat bekerja dengan sungguh-sungguh, menjaga integritas, dedikasi, dan loyalitas serta menjadi contoh keteladanan dalam pendidikan karakter dengan tidak mudah meninggalkan ruang kelas.
“Kami minta pengurus PGRI di semua tingkatan bekerja keras mengawal perjuangan dan aspirasi anggota. Jadikan PGRI sebagai wadah aspirasi dan rumah belajar yang nyaman bagi semua anggota,” pungkasnya.(al)