Muara Teweh – Bupati Barito Utara H Nadalsyah mengatakan dunia yang kini telah bertransformasi semakin dalam dan jauh dalam arus digitalisasi, baik yang kita sadari atau tidak kita sadari tidak secara langsung maupun tidak langsung, telah mengubah aspek tatanan kehidupan kita secara fundamental.
Hal tersebut dikatakan Bupati Nadalsyah pada acara Expose Akhir Penyusunan Dokumen Arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), dan Ekspose Awal Smart City Batara, di gedung Balai Antang Muara Teweh, Selasa (25/7/2023).
“Sehingga arus transformasi digital ini bukanlah lagi suatu pilihan, namun telah menjadi suatu keharusan. Pesatnya arus transformasi digital ini juga mengharuskan masing-masing dari kita agar menjadi super adaptif terhadap perubahan, khususnya perubahan digital,” kata Bupati Nadalsyah.
Menurut Nadalsyah, tidak selalu positif, dampak atas transformasi digital ini juga melahirkan banyak dampak negatif yang juga telah menyentuh sektor pemerintahan.
Dikatakan Nadalsyah aturan tentang SPBE yang tertuang dalam PERPRES Nomor 95 Tahun 2018 yang kemudian diperkuat dengan PERPRES Nomor 132 Tahun 2022 tentang Arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Nasional.
“Ini merupakan salah satu upaya dalam rangka meminimalisir dampak-dampak negatif yang mungkin timbul dan memastikan keterarahan dan keterpaduan SPBE dalam rangka mendukung reformasi birokrasi dan menghadirkan layanan publik yang handal serta optimal,” kata dia.
Selaras dengan hal tersebut kata Nadalsyah, Pemerintah Kabupaten Barito Utara melalui Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian juga telah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2023 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.
Hal itu katanya lagi untuk menyempurnakan Peraturan Bupati Nomor 33 Tahun 2019 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik di Lingkungan Pemerintah Daerah. Tim Koordinasi SPBE juga kemudian telah dibentuk guna mengawal implementasi SPBE pada lingkup Pemerintah Kabupaten Barito Utara.
Lebih lanjut Nadalsyah, 6 Dokumen Arsitektur SPBE ini bukanlah akhir, tapi malah sebaliknya, 6 Dokumen ini adalah pedoman kita untuk memastikan terwujudnya SPBE yang handal dan optimal dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
“Dan saya sepakat, bahwa Integrasi dan unifikasi atau keterpaduan sistem tidak hanya melulu tentang aplikasi, tapi juga perangkat dan infrastruktur pendukungnya. Sehingga, melalui Tim Koordinasi SPBE dan Diskominfosandi Kabupaten Barito Utara, saya meminta untuk mempertahankan, meningkatkan, dan memastikan implementasi SPBE yang terintegrasi dan terpadu untuk terwujudnya Good Governance,,” kata Nadalsyah.
Pada kesempatan itu juga bupati menegaskan, bahwa tidak ada yang “akhir” dalam istilah digitalisasi. Sehingga yang kita tuju bukanlah ke “akhir” an, melainkan kemutakhiran.
Dunia digital katanya lagi selalu bertransformasi dengan cepat dan pesat bahkan dalam hitungan detik. Kemutakhiran tersebut hanya akan dapat kita wujudkan jika kita adaptif, solutif, inovatif, dan kreatif dalam menghadapi permasalahan dan tantangan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Apalah arti teknologi informasi tanpa inovasi dan kreatifitas.
“Untuk itu saya juga kembali menghimbau, agar kita kembali berkolaborasi, saling percaya, bertanggung jawab, dan menurunkan ego sektoral dalam implementasi SPBE ini dalam rangka menghapus sekat-sekat birokrasi yang selama ini menjadi kendala kita dalam menciptakan birokrasi dan layanan publik yang handal,” imbuhnya.
Bupati Nadalsyah juga mengutarakan, dan salah satu impian dari Bupati untuk, “Menjadikan Barito Utara seperti Singapura Mini”. Mungkin terlampau jauh, tapidirinya percaya, bahwa tidak ada batas akhir dalam sebuah impian.
“Impian itu bukanlah lagi sebuah mimpi ketika kita sudah mulai bergerak untuk mencapai dan mewujudkannya. Saya yakin dan percaya, dengan kerjasama dan kolaborasi kita bersama, SMART CITY BATARA bukanlah lagi sebuah impian, tapi sebuah tujuan, dimana kita semua sudah berada di dalamnya,” pungkasnya.(al)