PALANGKA RAYA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran lahan dan hutan (karhutla).
“Walaupun saat ini curah hujan di wilayah Kota Palangka Raya cukup tinggi, namun kita tetap waspada serta mempersiapkan upaya pencegahan dan mitigasi potensi karhutla,” kata Sekretaris DLH Kota Palangka Raya, Yusran, Senin (13/05/2024).
Yusran menjelaskan, DLH Kota Palangka Raya juga terus melaksanakan berbagai kegiatan mulai dari edukasi, sosialisasi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemangku kepentingan di tingkat lokal seperti camat, lurah, serta kelompok masyarakat lainnya.
Rata-rata kejadian karhutla di Kota Palangka Raya biasa saat memasuki kemarau. Sementara itu, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), diperkirakan musim kemarau 2024 di Indonesia akan berlangsung dari bulan Mei sampai dengan Agustus, dengan puncaknya terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024.
“Potensi karhutla bukanlah ancaman yang bisa diabaikan. Dampaknya yang serius terhadap lingkungan dan kesehatan manusia memerlukan kewaspadaan yang tinggi dari seluruh lapisan masyarakat,” tandasnya.(sg)