MUARA TEWEH- Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara, telah melaksanakan pertemuan Surveilans Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di aula setda, Rabu (6/10/2021).
Kepala Dinas Kesehatan, H.Siswandoyo mengatakan, angka kematian ibu dan anak merupakan indikator utama dalam program kesehatan.
Angka kematian ibu telah menurun dari 346 per 100.000 KH pada tahun 2010 dalam sensus penduduk menjadi 305 di tahun 2015.
Sedangkan angka kematian bayi juga menurun dari 32 kematian per 1.000 KH di tahun 2012 menjadi 24 kematian per 1.000 KH pada tahun 2017.
Walaupun demikian kata dia, di Indonesia masih merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara serta masih jauh dari target global SDG untuk menurunkan AKI menjadi 183 per 100.000 KH pada 2024 dan kurang dari 70 per 100.000 KH pada tahun 2030.
Dikatakannya, kondisi ini mengisyaratkan perlunya upaya yang strategis dan komprehensif, karena untuk mencapai target AKI turun menjadi 193 per 100.000 KH tahun 2024 diperlukan peling tidak penurunan kematian ibu sebesar 5, 5 persen per tahun.
Menurutnya, Surveilans pada dasarnya adalah pengumpulan, analisis dan interpretasi data kesehatan secara sistematis dan evaluasi upaya kesehatan masyarakat.
“Saya sangat menyambut baik diadakannya pertemuan Surveilans kesehatan ibu dan anak kabupaten Barito Utara tahun 2021 ini, ” tuturnya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Enny Franziah saat menyampaikan laporannya mengatakan, tujuan dilaksanakannya pertemuan Surveilans ini adalah terlaksananya kesehatan ibu dan anak untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan program kesehatan dan diperolehnya kesepakatan dalam rangka pencapaiaan indikator program kesehatan KIA.
“Peserta yang mengikuti kegiatan berjumlah 17 orang yaitu bidan koordinator puskesmas se Barito Utara serta metode pelaksanaan kegiatan adalah presentase dan diskusi,”pungkasnya. (ani)