PURUK CAHU – Meningkatnya kasus terkomfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Murung Raya (Mura) disebabkan oleh mobilitas penduduk cukup tinggi.
Bupati Mura, Perdie M Yoseph mengatakan, terkait dengan sikap masyarakat terutama di desa di wilayah Mura yang di dalam kehidupan sehari-hari terlihat normal seperti tidak ada pandemi.
“Dalam hal ini pemerintah sudah melakukan berbagai upaya terutama sosialisasi dan edukasi tentang covid-19 dan bahayanya, akan tetapi di lapangan respon beragam dari masyarakat dan lebih banyak yang acuh tak acuh,” kata Perdie Minggu (25/7/2021).
Ia melihat terjadinya kontradiksi dengan yang ada di media, padahal pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM sudah diterapkan hampir di semua desa, dan kunci dari pencegahan covid-19 adalah dengan menerapkan protokol kesehatan 5M yang ketat.
“Akan tetapi diakui masih banyak masyarakat yang abai dan sering melanggar protokol kesehatan,” ujar Perdie lagi.
Orang nomor satu di Bumi Tana Malai Tolung Lingu ini mengakui, para petugas dari pihak pemerintah tidak bosan-bosannya telah melakukan sosialisasi tentang protokol kesehatan. Dan tidak jarang malah dilecehkan oleh masyarakat.
“Tentu ini menjadi pekerjaan rumah kita semua baik dari pihak eksekutif, legislatif dan yudikatif untuk bahu-membahu agar bisa menyadarkan masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan tersebut dalam mencegah dan menghentikan pendemi covid 19 saat ini,” pinta Perdie.
Perdie menjabarkan, khususnya terkait masalah vaksinasi yang terealisasi dari target yang sudah ditentukan untuk SDM kesehatan dari sasaran/target 1140 orang, Nakes yang tervaksin sejumlah 1274 orang (111, 75%).
Kemudian, Lansia target kemenkes 4521 orang, yang tervaksin 2880 orang (63,70 %). Serta Petugas publik, masyarakat umum dan remaja target 77.358 orang tervaksin 20.024 (25,89%).
“Sedangkan terkait cara pemerintah melakukan pemerataan vaksinasi di Kabupaten Mura bahwa kita sudah melaksanakan vaksinasi secara rutin di seluruh kecamatan dan puskesmas yang tersebar di Mura,” jelasnya.
Selain itu, dinas kesehatan melalui puskesmas melaksanakan vaksinasi ke desa-desa di wilayah kerja masing-masing, dan untuk desa-desa yang sangat terpencil dinas kesehatan langsung ambil alih kegiatan vaksinasi ke desa tersebut.
“Contohnya adalah desa tumbang naan, desa tumbang tohan, desa jojang parid (teronoi), desa tumbang jojang dan desa tumbang topus,” pungkasnya. (Mur)